About

Selasa, 28 November 2023

Mengenal Structural Equation Model (SEM )

Berbagai teknik pengolahan data multivariat menggunakan berbagai metode olah data statistik seperti analisis regresi dan korelasi, analisis faktor, ANOVA, analisis Multidimensional dan lain sebagainya sesuai kebutuhan dan tujuan penelitian. Teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti sosial salah satunya adalah teknik Structural Equation Model (SEM). Selanjutnya disebut SEM, merupakan teknik analisis multivariat yang bersifat sangat cross sectional, linear dan umum. SEM merupakan gabungan dari analisis regresi linear, analisis jalur dan analisis faktor (Sarwono, 2010). SEM dapat digunakan sebagai alternatif lain yang lebih kuat dibandingkan dengan menggunakan regresi berganda, analisis jalur, analisis faktor, analisis time series dan analisis kovarian.

Aplikasi utama SEM meliputi :

  1. Causal modeling
  2. Analisis faktor penegasan (CFA)
  3. Analisis faktor urutan kedua (Second order factor analysis)
  4. Model-model regresi (regression models)
  5. Model-model struktur kovarian (Covariance structure models)
  6. Model struktur korelasi (Correlation structure models)
Asumsi dasar penggunaan SEM menurut Sarwono (2010) :
  1. Indikator-indikator multivariat berdistribusi normal
  2. Variabel laten berdistribusi normal
  3. Linieritas variabel laten dengan variabel laten serta variabel laten dengan indikatornya
  4. Beberapa indikator harus digunakan untuk mengukur masingmasing variabel laten dalam model
  5. Model rekursif yaitu semua anak panah menuju satu arah dan tidak ada arah umpan balik
  6. Data yang digunakan skala interval
  7. Data memiliki jumlah nilai yang besar (ketepatan yang tinggi)
  8. Residual acak dan kecil
  9. Tidak ada korelasi error term (uncorrelated error terms)
  10. Tidak ada korelasi residual (uncorrelated residual error)
  11. Tidak ada multikolinearitas
  12. Ukuran sampel besar
Ukuran sampel :
secara teori berkisar antara 200-400 dengan indikator antara 10-15. Jika menginginkan hasil semakin tepat makan sebaiknya sampel 400 dengan 10-15 indikator dengan taraf signifikansi 5%. Jika taraf signifikansi 1% maka gunakan 3200 (Sarwono, 2010).

Variabel dalam SEM
  1. Variabel yang dapat diobservasi (Observed Variables) = indikator = variabel manifest = referensi
  2. Variabel yang tidak dapat diobservasi (Unobserved Variables) = konstruk = faktor = variabel laten = fenomena abstrak
    • Variabel laten eksogen = independen = bebas
    • Variabel laten endogen = dependen = terikat
Pendekatan SEM
Berdasarkan asumsi peneliti, maka pendekatan dalam SEM ada dua yaitu 
  1. Pendekatan SEM dengan matrik Kovarian disebut Covariance Based SEM (CB-SEM). Jika peneliti memiliki landasan teori yang kuat, pengujian teori atau pengembangan teori terhadap model tersebut. Software yang digunakan biasanya Lisrel, AMOS dan EQS.
  2. Pendekatan SEM dengan matrik Varian disebut Variance Based SEM (VB-SEM). Jika tujuan peneliti adalah untuk prediksi. Software yang digunakan biasanya SmartPLS, Visual PLS, XLSTAT PLS-PM, dan PLS Graph.
Perbedaan CB-SEM dan VB-SEM
Berikut adalah perbandingan antara CB-SEM dengan VB-SEM :

Tabel 1. Perbedaan CB-SEM dan VB-SEM

Dalam pengukurannya ada istilah outer model/ model pengukuran dan inner model/ model struktural. Dimana model pengukuran adalah model antara variabel laten dengan variabel konstruk sedangkan model struktural adalah model antara variabel laten dengan variabel laten. 


Gambar1. Outer Model vs Inner Model

Semoga Bermanfaat.
Selanjutnya adalah mengenai PLS-SEM

Salam

Melly 
^_^




Sabtu, 11 November 2023

~Contoh Soal Bunga Sederhana~

Berikut adalah contoh soal yang membahas topik Bunga Sederhana pada Mata Kuliah Matematika Keuangan Bisnis.

Hitunglah berapa pinjaman yang harus diajukan jika pinjaman pokok senilai Rp.10.000.000 selama 1 Januari 2011 hinga 17 November 2011 dengan suku bunga 9% p.a.. Hitunglah dengan menerapkan :

  1. Metode bunga ordinari (biasa)
  2. Metode bunga eksak (tepat)

Berikut langkah jawabannya :
Diketahui : P = 10.000.000
        t  = 320 hari
                        1 Januari 2011     : 30 hari
                        Februari 2011     : 28 hari
                        Maret 2011     : 31 hari
                          April 2011     : 30 hari
                        Mei 2011             : 31 hari
                        Juni 2011             : 30 hari
                        Juli 2011               : 31 hari
                        Agustus 2011        : 31 hari
                        September 2011   : 30 hari
                        Oktober 2011     : 31 hari
                        17 November 2011: 17 hari
                        -------------------------------------------- ( + )
                                        Total       :  320 hari
                r = 9% = 0,09
Ditanya : So = ...? dan Se = ...?
Jawab :
Bunga biasa (ordinary) dalam satu tahun 360 hari sedangkan bunga tepat (eksak) dalam satu tahun terdiri dari 365 hari. Karena periode t dalam hari maka periode t harus dibandingkan dengan masing-masing hari tersebut.

Rumus menghitung bunga besar pinjaman dalam bunga sederhana sama dengan menghitung nilai akhir S yaitu 

S = P ( 1+rt)

jika metode ordinary yang digunakan maka t menjadi t/360 sedangkan jika metode eksak yang digunakan maka t menjadi t/365.
demikian langkah menjawabnya. Semoga bermanfaat 

^_^
MEYF




Rabu, 08 November 2023

~Contoh 2 Soal KPR Anuitas Biasa~

Contoh soal berikutnya memperlihatkan cara menentukan nilai i dengan try and error. Berikut soalnya :

Setelah mengangsur selama 36 bulan, saldo KPR Tuan Raiso adalah Rp. 110.560.155,5. Jika angsuran per bulan adalah Rp. 5.681.205,56 dan masih tersisa 24 angsuran bulanan, berapa besar KPR awal Tuan Raiso?

Diketahui : A = 5.681.205,56



Ditanya : Berapa KPR awal Tuan Raiso (= PV) ?

Jawab :
Menghitung KPR awal Tuan Raiso sama dengan menghitung nilai PV. 
Tuan Raiso sudah melunasi 36 bulan dan masih terhutang 24 bulan. Berarti total hutang adalah selama 36 + 24 = 60 bulan.
Dalam hal ini n=60.

Demikianlah langkah-langkahnya. Semoga bermanfaat.

^_^
MEYF

Minggu, 05 November 2023

~Contoh 1 Soal KPR Anuitas Biasa~

 Berikut kita akan berbagi mengenai kasus Anuitas Biasa yaitu pada pembelian rumah secara kredit. 

Sebuah rumah berharga tunai Rp. 350.000.000. Jika membeli secara kredit maka membayar DP sebesar 20% dan melunasi sisanya sebanyak 48 bulan. Dengan bunga 21% pa. Hitunglah :

  1. Berapa besarnya angsuran per tahun?
  2. Berapa saldo utang pada akhir tahun ketiga?
  3. Berapa besarnya pokok utang yang dilunasi selama tahun ketiga?
  4. Berapa besarnya bunga yang dibayarkan pada tahun ketiga?

Berikut jawabannya :

Diketahui :
Harga tunai : 350.000.000
DP 20% : 70.000.000
PV = Harga – DP : 280.000.000
Waktu : n = 48 bulan. 
Bunga : j12 = 21% (bulanan)
i = j12 /12 : 1,75% = 0,0175

Ditanya :
  1. Angsuran  tahunan = 12 x A
  2. Saldo utang pada akhir tahun ketiga
  3. Pokok utang yang dilunasi selama tahun ketiga
  4. Bunga yang dibayarkan pada tahun ketiga?
Jawab :
Demikian langkah menjawabnya. Semoga bermanfaat

^_^
MEYF