About

Jumat, 24 April 2020

ANGKA INDEKS

Angka indeks digunakan untuk mengukur secara kuantitatif terjadinya perubahan dalam dua waktu yang berbeda. Jika nilai angka indeks lebih dari 100 persen maka indeks dikatakan naik atau keadaan dikatakan mengalami peningkatan dibandingkan tahun dasar. Jika nilai angka indeks kurang dari 100% maka indeks dikatakan turun atau keadaan dikatakan mengalami penurunan dibandingkan tahun dasar. Berikut akan kita lihat video menghitung angka indeks.




BY MEYF

Rabu, 22 April 2020

MEMBUAT TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI

Berikut ini kita bisa membahas bagaimana cara menyusun tabel distribusi frekuensi dari sekelompok data. Bisa ditonton dan dipelajari melalui Youtube Channel saya berikut ini :



by MEYF

Selasa, 14 April 2020

PENDAHULUAN ANALISIS CLUSTER

Tujuan analisis ini adalah untuk mengelompokkan objek ke dalam kelompok yang sama berdasarkan sifat kemiripan atau ketidakmiripan antar objek. Lain halnya dengan analisis faktor yaitu mengelompokkan variabel yang saling berkorelasi. Ketidakmiripan objek diukur berdasarkan jarak misalnya menggunakan jarak  Euclid, dll.
Variabel yang digunakan didasarkan pada hasil penelitian sebelumnya, teori, hipotesis yang sudah diuji atau pertimbangan dari peneliti yang senior (berpengalaman).

Metode analisa kluster terdiri dari :
1. Metode grafik
Metode grafik adalah metode yang sederhana dalam mengelompokkan responden. Didasarkan kemiripan arah grafik yang sama. Metode grafik ini efektif untuk data yang sedikit.

2. Metode berhirarki
Metode ini digunakan bila banyaknya kelompok yang akan dibentuk belum diketahui sebelumnya dan jumlah objek amat relatif kecil. Pembentukan kluster didasarkan pada kuat tidaknya hubungan antar objek.

3. Metode tak berhirarki
Metode ini disebut juga K-Meana Cluster. Metode ini lebih cepat dibandingkan metodr hirarki dan lebih menguntungkan jika jumlah objek/kasus atau observasi besar sekali (sampel besar)

Namun metode hirarki dan non hirarki disarankan dipergunakan secara berdampingan.


Minggu, 12 April 2020

PERBEDAAN ANALISIS REGRESI DAN ANALISIS KORELASI

Analisis regesi dan analisis korelasi adalah dua analisis yang mirip tapi berbeda. Analisis yang paling sering digunakan oleh mahasiswa dalam penyelesaian skripsi secara kuantitatif jika ingin mengukur hubungan atau pengaruh dua variabel atau lebih. Adapun perbedaannya dapat dijelaskan sebagai berikut :

Analisis regresi tujuannya adalah untuk megetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Sedangkan analisis korelasi adalah untuk mengetahui arah dan kekuatan hubungan dua variabel secara kuantitatif, apakah hubungannya kuat, lemah atau moderate atau apakah arahnya positif atau negatif. 
Analisis regresi memiliki persamaan/formula/rumus yang menghubungkan antara variabel bebas dan variabel terikat yang dikenal dengan model regresi. Sedangkan analisis korelasi tidak demikian. 

Hubungan yang terjadi pada analisis regresi adalah hubungan kausalitas artinya ada hubungan sebab dan akibat antara dua variabel. Variabel independen menyebabkan pengaruh pada variabel dependen dengan kata lain mempengaruhi dan variabel dependen disebabkan pengaruh oleh variabel independen dengan kata lain dipengaruhi. Namun analisis korelasi adalah hubungan asosiatif artinya hanya sebatas hubungan dan tidak ada hubungan sebab dan akibat antara dua variabel tersebut. 

Analisis regresi dapat memprediksi nilai variabel dependen jika diketahui nilai variabel independen atau sebaliknya yaitu dengan menggunakan model regresi. Sedangkan analisis korelasi tidak demikian. 

Dalam penulisan hipotesis, analisis regesi biasanya berbunyi "Diduga ada pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y"sedangkan analisis korelasi biasanya berbunyi "Diduga ada hubungan antara variabel X dan variabel Y". Atau menyesuaikan dengan rumusan masalah dalam penelitian.

by MEYF

Sabtu, 12 Januari 2019

ECO_MATH ~"TURUNAN FUNGSI"

~ECO-MATH~ "INTEGRAL"

Kamis, 06 Oktober 2016

~"DERAJAT KEBEBASAN"~

Dalam statistik, tentu tidak asing mendengar kata derajat bebas atau degree of freedom (df). Namun masih banyak yang keliru dalam penetapan derajat kebebasan tersebut. 

Derajat kebebasan berkaitan dengan pada jumlah informasi yang bebas yang ada digunakan untuk membuat estimasi terhadap informasi yang lain. Perhitungan derajat kebebasan dimulai dari ukuran sampel. 

Sebagai contoh jika sampel diambil 5 orang untuk mengukur rata-rata tinggi badan kelima orang tersebut. Dalam hal ini terdapat lima sampel (n=5), jika diharapkan sampel orang yang dikumpul memiliki rata-rata tinggi badan sebesar 165 cm. Maka dari kelima orang tersebut hanya empat orang yang dapat ditentukan secara bebas tinggi badannya. 

Misalnya 159, 165, 164, 167 sedang seorang lagi tidak dapat ditentukan secara bebas agar memperoleh rata-rata tinggi badan kelima orang tersebut adalah 165 cm. 

Berikut dapat dilihat cara perhitungannya :
Jika x adalah tinggi badan orang kelima
Rata-rata = 165 cm = (159 + 165 + 164 + 167 + x ) / 5
maka x harus memiliki tinggi badan 170 cm.

Jadi derajat bebas adalah berkaitan dengan ukuran sampel. Jika parameter yang ditaksir hanya satu (artinya terdapat satu variabel) seperti contoh di atas (yaitu rata-rata tinggi badan) maka derajat kebebasan adalah n-1 = 5-1 = 4
Jika ada tiga variabel yang diukur maka derajat bebas adalah n-3 = 5-3 = 2.

Jadi derajat bebas atau degree of freedom (df) adalah 

 df = n - k

dimana
n  = jumlah sampel
k  = jumlah variabel

by MEYF