About

Selasa, 25 Juli 2023

~MODIFIKASI SKALA LIKERT~

Survey dengan menyebarkan kuisioner dalam penelitian sosial biasanya menggunakan skala likert. 
Apa itu skala likert?
Skala Likert adalah metode pengukuran yang digunakan biasanya pada penelitian sosial untuk mengukur sikap, pendapat atau pun persepsi individu terhadap suatu topik. Skala ini terdiri dari pernyataan yang diberi skor mulai dari 1, 2, dan setertusnya dalam banyak ganjil seperti hingga 5, 7, 9 dan seterusnya.
Contoh skala likert untuk mengetahui setuju atau tidaknya responden yaitu pada pertanyaan positif adalah
skor 1 --> Sangat Tidak Setuju
skor 2 --> Tidak Setuju
skor 3 --> Ragu-ragu
skor 4 --> Setuju
skor 5 --> Sangat Setuju
jika pertanyaan negatif maka skor akan dibalik seperti berikut ini:
skor 5 --> Sangat Tidak Setuju
skor 4 --> Tidak Setuju
skor 3 --> Ragu-ragu
skor 2 --> Setuju
skor 1 --> Sangat Setuju


Apa itu pertanyaan positif atau pun negatif?
Jika dalam suatu kuisioner atau angket yang dibagikan kepada responden, diharapkan setiap pertanyaan yang diajukan responden menjawab dengan Setuju atau sangat setuju atau ke arah positif maka disebut pertanyaannya adalah pertanyaan positif. Sebaliknya jika diharapkan responden menjawab tidak setuju atau sangat tidak setuju atau ke arah negatif maka disebut pertanyaanya adalah pertanyaan negatif.

Penilaian skala likert yang berbilang ganjil tersebut, biasanya pada skor tengah sebut lah skor 3 jika penilaian dari 1 sampai 5, penilaiannya biasanya adalah netral, ragu-ragu atau cukup. Tentu penilaian ini tidak dapat dipastikan dan dapat memberikan makna yang ganda atau abu-abu. Maka para peneliti terdahulu ada yang memodifikasinya. Dalam hal ini disebut skala likert yang telah dimoditikasi yaitu meniadakan jawaban tengaha atau ragu-ragu sehingga terdiri dari empat, enam atau kelipatan genap alternatif jawaban. yaitu sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju (Azwar, 2005).
Alasan-alasan dilakukan modifikasi skala likert adalah :
1. Jawaban tengah dapat menimbulkan arti/makan ambigu atau ganda
2. Kecenderungan responden menjawab tengah karena ragu-ragu 
3. Agar jawaban responden lebih tegas ke arah setuju atau tidak setuju

Jadi dalam penyusunan kuisioner boleh memodifikasi skala likert ya...

Tapi ingat kalau nulis di karya ilmiah harus cantumkan referensinya ya...

^_^ 
meyf

Senin, 22 Juni 2020

PEMBAHASAN SOAL DISTRIBUSI SAMPLING BEDA DUA PROPORSI

Berikut soalnya :

Lima persen barang dari gudang timur cacat, sedangkan barang yang cacat di gudang barat sebanyak sepuluh persen. Bila diambil sampel acak sebanyak 200 barang dari gudang timur dan 300 barang dari gudang barat, tentukanlah probabilitas persentase barang yang cacat dalam gudang barat 2% lebih banyak dibanding gudang timur!


Pembahasannya dapat diunduh melalui link berikut ini :

atau dapat dipelajari melalui video berikut ini :

Minggu, 21 Juni 2020

PEMBAHASAN SOAL DISTRIBUSI SAMPLING BEDA DUA RATA-RATA

Berikut soalnya :

Besi baja yang diproduksi perusahaan A mempunyai rata-rata daya regang sebesar 4.500 lbs dan variansi sebesar 40.000 lbs. Sedangkan besi baja yang diproduksi perusahaan B mempunyai rata-rata daya regang sebesar 4.000 lbs dan variansi sebesar 90.000 lbs. Misalkan sampel random diambil sebanyak n1 = 50 dari perusahaan A dan sampel random sebanyak n2 = 100 diambil dari perusahaan B. Berapakah probabilitas rata-rata daya regang beda dua rata-rata dari dua sampel itu yang lebih besar dari 600 lbs?


Jawaban dapat diunduh melalui link berikut :


atau dapat dilihat videonya pada link berikut :

Sabtu, 20 Juni 2020

PEMBAHASAN SOAL DISTRIBUSI SAMPLING PROPORSI

Berikut soalnya :

Pengiriman barang yang terdiri dari 2000 box file dan terdapat 600 box file rusak. Jika sampel acak 500 box file dipilih dari populasi tersebut tanpa pengembalian, berapakah probabilitas sampel populasi yang rusak:

a. akan kurang dari 155/500
b. antara 150/500 sampai dengan 165/500
c. lebih dari 170/500


Pembahasannya dapat di unduh melalui link berikut :

Atau dapat dipelajari melalui video berikut ini :

Jumat, 19 Juni 2020

PEMBAHASAN SOAL DISTRIBUSI SAMPLING RATA-RATA

Soal mengenai distribusi sampling rata-rata:

Distribusi kecepatan maksimum dari 1000 mobil Avanza mempunyai rata-rata 135,8 km/jam dengan simpangan baku 4,2 km/jam. Jika sebuah sampel sebesar 100 mobil dipilih secara acak tanpa pengembalian, hitunglah probabilitas kecepatan maksimum rata-rata dari 100 mobil Avanza tersebut yang rata-ratanya melebihi 136,5 km/jam


Jawaban dapat di download pada link berikut ini :

Atau dapat dipelajari  melalui video berikut ini :

Kamis, 18 Juni 2020

PEMBAHASAN SOAL DISTRIBUSI NORMAL

Berikut adalah soal distribusi normal :
Dari 200 mahasiswa yang mengikuti ujian Statistika di suatu universitas, diperoleh bahwa nilai rata-rata adalah 60 dan standar deviasi adalah 10. Bila distribusi menyebar secara normal, berapa :

a. Persen yang mendapat nilai A, jika nilai X≥80?
b. Persen yang mendapatkan nilai C, jika nilai C terletak pada interval 56≤X≤68?
c. Persen yang mendapat nilai E, jika nilai X<45?


Jawaban dapat diunduh melalui link berikut :



atau dapat dilihat videonya pada link berikut :





Rabu, 13 Mei 2020

VALIDITAS INTERNAL DAN VALIDITAS EKSTERNAL

Pada dasarnya instrumen terbagi atas instrumen berbentuk tes misalnya untuk mengukur prestasi atau capaian atas pembelajaran dan instrumen berbentuk non tes untuk mengukur sikap. Tes merupakan prosedur sistematis untuk melakukan pengamatan terhadap perilaku seseorang dan mendeskripsikan perilaku tersebut dengan bantuan skala angka atau suatu sistem penggolongan (Cronbach, 1004). 

Instrumen berbentuk tes jawabannya ada benar atau salah, namun instumen sikap tidak demikian tetapi bersifat positif atau negatif. pada dasarnya instrumen yang baik adalah instrumen yang valid dan reliabel.
Seperti penjelasan pada postingan sebelumnya sudah dijelaskan mengenai validitas dan reliabilitas secara umum. Dikatakan bahwa instrumen yang valid harus memiliki validitas internal dan validitas eksternal. Instrumen yang memiliki validitas internal bila kriteria dalam instrumen secara teoritis telah mencerminkan apa yang hendak diukur. Sedangkan validitas eksternal bila kriteria dalam instrumen disusun berdasarkan fakta empiris yang ada. (Sugiyono, 2008).

Validitas internal instrumen berbentuk tes harus memenuhi validitas konstruk dan validitas isi. Sedangkan validitas internal untuk instrumen berbentuk non tes cukup memenuhi validitas konstruk saja.

Instrumen yang memiliki validitas konstruk disusun berdasarkan teori yang relevan. Instrumennya dapat mengukur gejala sesuai dengan yang didefinisikan. Misalnya mengukur motivasi kerja, maka perlu didefinisikan terlebih dahulu motivasi kerja berdasarkan teori yang relevan. Selanjutnya baru siapkan instrumen sesuai dengan definisi tersebut. Seperti yang dilakukan penelitian mahasiswa pada tugas akhir. Jika teori sudah benar maka hasil pengukuran dengan instrumen berdasarkan teori pun sudah dipandang sebagai hasil yang valid. (Sutrisno).

Instrumen yang memiliki validitas isi merupakan instrumen yang berbentuk tes yang dapat mengukur prestasi, capaian ataupun efektivitas pelaksanaan suatu program. Instrumen prestasi / capaian harus disusun berdasarkan materi yang diajarkan sedangkan instrumen untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan program harus disusun berdasarkan program yang telah direncanakan.

Selanjutnya, menguji validitas eksternal yaitu dengan cara membandingkan / mencari kesamaan antara kriteria yang ada pada instrumen dengan fakta empiris yang ada di lapangan. Misalnya penelitian mengukur motivasi kerja, maka kriteria pada instrumen motivasi kerja dibandingkan dengan catatan-catatan yang ada dilapangan mengenai motivasi kerja. Jika terdapat kesamaan maka dapat dinyatakan instrumen tersebut memiliki validitas eksternal yang tinggi. Sehingga hasil penelitian akan memiliki validitas yang tinggi pula. Penelitian yang memiliki validitas eksternal, bila hasil penelitian dapat digeneralisasikan pada sampel lain dalam populasi yang diteliti. Untuk meningkatkannya dapat dialkukan dengan cara menambah ukuran sampel.

by MEYF.


Materi selanjutnya kita akan bahas mengenai uji Validitas dengan menggunakan analisis faktor.