Instrumen valid adalah berarti adanya ketepatan atau
kecermatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin diukur. Timbangan yang
valid digunakan untuk mengukur berat dengan teliti, namun timbangan tidak akan
valid untuk mengukur panjang suatu benda.
Sedangkan instrumen reliabel adalah instrumen yang apabila
digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama akan menghasilkan data
yang sama. Meteran yang terbuat dari besi adalah alat ukur yang reliabel, namun
jika terbuat dari karet maka meteran tidak akan reliabel, karena menghasilkan
ukuran yang berbeda jika dilakukan pengukuran berulang.
Instrumen yang valid dan reliabel adalah syarat mutlak untuk
mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel. Instrumen yang reliabel belum
tentu valid. Reliabilitas instrumen merupakan syarat untuk pengujian validitas
instrumen. Sedangkan instrumen yang valid pasti reliabel, namun pengujian
relibilitas masih tetap dilakukan.
Instrumen yang valid harus mempunyai validitas internal dan
validitas eksternal. Instrumen yang memiliki validitas internal atau rasional,
bila kriteria yang ada dalam instrumen secara rasional (teoritis) telah
mencerminkan apa yang diukur. Jadi kriterianya ada dalam instrumen tersebut.
Dikembangkan dari teori yang relevan. Sedangkan instrumen validitas eksternal
bila kriteria instrumen disusun berdasarkan fakta-fakta empiris yang telah ada.
Dikembangkan dari fakta empiris.
Sebagai contoh mengukur kepuasan pelanggan, maka tolak ukur
yang digunakan adalah didasarkan pada tolak ukur yang telah ditetapkan dalam bidang
pemasaran sedangkan validitas internal dikembangkan dari teori-teori tentang kepuasan
pelanggan.
Pada dasarnya terdapat dua instrumen, yaitu
- Instrumen berbentuk tes yang mengukur prestasi belajar. Dalam hal ini terdapat jawaban benar atau salah. Dalam hal ini harus memenuhi validitas kosntruk dan validitas isi
- Instrumen berbentuk nontest mengukur sikap. Dalam hal ini tidak ada yang salah atau benar tetapi bersifat positif atau negative. Dalam hal ini cukup memenuhi validitas konstruk saja.
Instrumen yang memiliki validitas kosntruk jika instrumen tersebut
dapat digunakan untuk mengukur gejala sesuai dengan yang didefinisikan.
Misalnya mengukur kepuasan pelanggan maka perlu didefinisikan apa kepuasan
pelanggan tersebut. Sedangkan validitas isi dilakukan untuk memastikan apakah
isi kuesioner sudah sesuai dan relevan dengan tujuan studi. Misalnya dalam
mengukur prestasi belajar, maka instrumen harus disusun berdasarkan materi
pelajaran yang telah diajarkan.
- Sugiyono.
2008. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta. Bandung.
-
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & B.
Bandung.
-
Priyatno, Duwi. 2010. Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS. Mediakom.
Yogyakarta.
1 comments:
terimah kasih? dengan jelas saya memahaminya. tp bagai mana cara menghitung dengan 100 item. makasih
Posting Komentar