Sebelumnya kita sudah membahas mengenai analisis linear sederhana yaitu mengetahui hubungan secara linear antara satu variabel bebas X dengan satu variabel tak bebas Y. Selanjutnya kita akan membahas mengenai hubungan linear antara dua atau lebih variabel bebas X terhadap satu variabel tak bebas Y.
Analisis Linear Berganda bertujuan
- Untuk memprediksi nilai dari variabel tak bebas Y jika diketahui nilai variabel-variabel bebas X1, X2, ..., Xn.
- Untuk mengetahui hubungan antara variavel tak bebas Y jika variabel-variabel bebas X1, X2, ..., Xn mengalami kenaikan atau penurunan.
- Untuk mengetahui arah hubungan antara variabel tak bebas dengan variabel-variabel bebas.
Hal-hal yang harus diketahui dalam Analisis Regresi Linear Berganda :
> Variabel Tak Bebas Y
Variabel yang dipengaruhi.Jumlahnya satu variabel tak bebas.
> Variabel Bebas X1, X2, ..., Xn
Variabel yang mempengaruhi dan jumlahnya dua atau lebih variabel bebas.
> Persamaan Regresi Linear Berganda :
dimana
Y' = variabel tak bebas (nilai yang diprediksikan)
X1, X2, ..., Xn = variabel bebas
a = konstanta (nilai Y'bila variabel X1,X2,...,Xn=0)
b1, b2, ..., bn = koefisien regresi
Dalam hal ini kita harus menentukan nilai konstanta a dan koefisien regresi b1, b2,...bn
Kita akan ambil kasus variabel X1 dan X2, sehingga persamaan regresi akan menjadi
Y' = a + b1 X1 + b2 X2
Nilai koefisien regresi b1 dan b2 jika
- bernilai 0, maka tidak ada pengaruh variabel bebas X1 dan X2 terhadap variabel tak bebas Y.
- bernilai negatif maka terjadi hubungan yang berbalik arah antara variabel bebas X1 dan X2 dengan variabel tak bebas Y.
- bernilai positif maka terjadi hubungan yang searah antara variabel bebas X1 dan X2 dengan variabel tak bebas Y.
maka harus tentukan nilai konstanta a dan koefisien regresi b1 dan b2 dengan formula berikut ini :
dimana
> Analisis Koefisien Determinasi (R2)
- Artinya : Sekitar R2 variasi variabel tidak bebas Y dapat dijelaskan oleh variabel bebas X1 dan X2.
- Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui prosentase sumbangan pengaruh variabel bebas X1 dan X2 terhadap variabel bebas Y.
- Jika nilai R2=0 berarti variasi variabel bebas X1 dan X2 tidak sedikitpun dapat menjelaskan variasi variabel tidak bebas Y dalam model tersebut.
- Jika nilai R2=1 berarti variasi variabel bebas X1 dan X2 dapat menjelaskan dengan SEMPURNA variabel tidak bebas Y dalam model tersebut.
- Jadi nilai koefisien determinasi R2 sebesar mungkin.
> Analisis Korelasi Ganda (R)
- Gunanya adalah untuk mengetahui seberapa besar korelasi yang terjadi antara variabel bebas X1, X2, ..., Xn secara serentak dengan variabel tak bebas Y.
- Nilainya -1 ≤ R ≤ +1, R semakin mendekati nilai +/- 1 maka semakin kuat hubungannya yang terjadi dan sebaliknya jika R mendekati 0 maka semakin lemah hubungan yang terjadi.
> Korelasi Parsial
Korelasi parsial berarti korelasi antara satu variabel bebas dengan satu variabel tak bebas Y dimana variabel bebas lainnya dianggap tetap atau konstan.
- r12.Y adalah korelasi antara variabel bebas X1 dan X2 dimana variabel Y dianggap tetap.
- rY1.2 adalah korelasi antara variabel bebas X1 dengan variabel tak bebas Y dimana variabel X2 dianggap tetap.
- rY2.1 adalah korelasi antara variabel bebas X2 dengan variabel tak bebas Y dimana variabel bebas X1 dianggap tetap.
dimana
Jika
nilai kesalahan baku besar, berarti persamaan regresi yang terbentuk kurang
tepat untuk melakukan peramalan/prediksi, dan akan memiliki selisih yang besar
antara nilai Y kenyataan dengan Y prediksi.
> Uji Koefisien Regresi Secara Bersama-sama (Uji F)
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen X1 dan X2 secara bersama-sama signifikan berpengaruh terhadap variabel tak bebas Y.
Langkah-langkah uji-F :
1. Hipotesis Uji
Ho : b1 = b2 = 0;(Tidak ada pengaruh variabel bebas X1 dan X2 terhadap variabel tak bebas Y)
Ha : $ bi
≠ 0;(Ada pengaruh variabel bebas X1 dan X2 terhadap variabel tak bebas Y)
2. Taraf Signifikansi
Tingkat signifikansi yang biasa digunakan adalah 5%, adapun yang lainnya adalah 1% - 10%.
3. Menentukan Daerah Penolakan Ho (Daerah Kritis)
Bentuk pengujian F berbeda dengan uji sebelumnya.
Ho akan ditolak jika Fhitung > Ftabel,berarti H1 diterima.
dimana k adalah jumlah variabel dan n adalah jumlah data sampel.
5. Keputusan (Membandingkan Fhitung dengan Ftabel.
6. Kesimpulan (Apakah ada pengaruh antara variabel bebas X1 dan X2 terhadap variabel tidak bebas Y).
> Uji Koefisien Regresi secara Parsial (Uji-t)
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel bebas X1 dan X2 secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel tak bebas Y.
Langkah-langkah pengujiannya adalah sama dengan uji t pada regresi linear sederhana, yaitu:
1. Menentukan Hipotesis Uji
Ho : bi = 0
(tidak ada pengaruh antara variabel bebas Xi terhadap variabel tidak bebas Y)
Ha : bi ≠ 0
(ada pengaruh antara variabel bebas Xi terhadap variabel tidak bebas Y)
2. Menentukan Tingkat Signifikansi
Tingkat signifikansi yang biasa digunakan adalah 5%, adapun yang lainnya adalah 1% - 10%.
3. Menentukan Daerah Penolakan Ho (Daerah Kritis)
Bentuk pengujian kita adalah dua arah sehingga gunakan uji-t dua arah :
Ho akan ditolak jika thitung > ttabel atau -(thitung) < -(ttabel),berarti H1 diterima.
Ho akan diterima jika -(thitung) < ttabel < thitung , berarti H1 ditolak.
4. Menentukan t-hitung
5. Keputusan (Membandingkan t-hitung dengan t-tabel.
6. Kesimpulan (Apakah ada pengaruh antara variabel bebas Xi terhadap variabel tidak bebas Y).
by MEYF
- Mendenhall, Sincinch. 1996. A Second Course In Statistics. Regression Analysis. Fifth Edition. Prentice Hall Internatiomal Edition.
- Priyatno, Duwi. 2010. Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS. Mediakom. Yogyakarta.
- Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta. Bandung.
- Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & B. Bandung.
- Sugiyono, 2008. Statistik Nonparametris untuk Penelitian. Alfabeta. Bandung.
-Supranto, J. 2004. Analisis Multivariat : Arti dan Interpretasi. Rineka Cipta. Jakarta.
-Walpole, Ronald E. 1992. Pengantar Statistika Edisi ke-3. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
0 comments:
Posting Komentar