About

Selasa, 05 Mei 2020

CONTOH PERHITUNGAN MANUAL ANALISIS KORELASI METODE PRODUK MOMEN - MENGGUNAKAN MS EXCEL

Berikut adalah video mengenai contoh perhitungan manual analisis korelasi sedehana metode Pearson Produk Momen yaitu variabel X dan Y dimana variabel X adalah tinggi badan dan variabel Y adalah berat badan dari 12 orang sebagai sampel. Dan akan diukur seberapa kuat hubungan atau korelasi antara tinggi badan dan berat badan tersebut. Berikut penjelasannya dapat dilihat pada link video berikut ini :



Senin, 04 Mei 2020

CONTOH PERHITUNGAN MANUAL ANALISIS KORELASI METODE LEAST SQUARE - MENGGUNAKAN MS EXCEL

Berikut adalah video mengenai contoh perhitungan manual analisis korelasi sedehana metode Least Square yaitu variabel X dan Y dimana variabel X adalah tinggi badan dan variabel Y adalah berat badan dari 12 orang sebagai sampel. Dan akan diukur seberapa kuat hubungan atau korelasi antara tinggi badan dan berat badan tersebut. Berikut penjelasannya dapat dilihat pada link video berikut ini :


Minggu, 03 Mei 2020

CONTOH ANALISIS REGRESI LINEAR SEDERHANA MENGGUNAKAN MS EXCEL

Pada postingan sebelumnya sudah diberikan contoh mengenai Analisis Regresi Linear Sederhana dengan perhitungan manual. Kali ini akan kita bahas contoh lain dari Analisis Regresi Linear Sederhana menggunakan MS Excel.

Dalam kasus ini diberikan contoh dua kejadian atau dua variabel yaitu berat badan sebagai variabel terikat Y dan tinggi badan sebagai variabel bebas X. Terdapat 12 data sampel dari orang yang diukur tinggi dan berat badannya.
Dengan menggunakan analisis regresi linear sederhana menggunakan MS Excel diperoleh Persamaan Regresi :

Y = 31,38 + 0,23X + error

Berikut video mengenai langkah-langkah perhitungannya :

Silahkan klik :

Semoga bermanfaat

Terimakasih ^_^

Rabu, 29 April 2020

PENJELASAN LANJUTAN ANALISIS CLUSTER / KLASTER

Perbedaan mendasar analisis faktor dengan analisis klaster terletak pada apa yang dikelompokkan/direduksinya. Dalam analisis faktor mengelompokkan variabel namun pada analisis klaster mengelompokkan objek/responden. Jika data sudah diinput dalam suatu worksheet pengolahan data, maka yang membedakan keduanya yaitu pada analisis faktor meengelompokkan kolom sedangkan pada analisis klaster mengelompokkan baris. Pengelompokkan ini didasarkan pada klasifikasi objek atau responden/kasus dalam kelompok yang homogen. Kelompok homogen ini disebut klaster.

Analisis klaster telah digunakan dalam pemasaran dengan berbagai tujuan (menurut J.Supranto, 2004) sebagai berikut :
1. Tujuan membuat segmen pasar.
2. Memahami perilaku membeli
3. Mengenali peluang produk baru
4. Memilih uji pasar
5. Mereduksi data

Langkah-langkah dalam analisis klaster sebagai berikut :
1. Merumuskan masalah pengklasteran dengan mendefinisikan variabel yang digunakan.
2. Memilih ukuran jarak atau similaritas. Ukuran kemiripan yang paling biasa digunakan adalah jarak Euclidean yaitu akar dari jumlah kuadrat deviasi.
3. Memilih prosedur pengklasteran apakah hirarki atau non hirarki. Biasanya dalam pemasaran menggunakan metode hirarki aglomeratif.
4. Menentukan banyaknya klaster, tidak ada aturan baku, namun sebagai pertimbangan dapat digunakan hal berikut ini :
a. Pertimbangan teoritis, konseptual, dan praktis
b. Dalam klaster hirarki dapat menggunakan jarak
c. Dalam klaster Non-Hirarki dapat menggunakan rasio jumlah varian dalam klaster dengan antar klaster dapat diplotkan . Titik dimana suatu siku atau lekukan tajam terjadi menunjukkan banyaknya klaster.
5. Menginterpretasikan profil klaster
6. Menguji reliabilitas dan validitas klaster.

Hal ini dapat juga dilihat pada gambar 1 berikut ini :


Gambar 1. Langkah-langkah Analisis Klaster
Sumber : Supranto, 2004.

Klasifikasi prosedur pengklasteran dapat dilihat pada gambar 2 berikut ini :
Gambar 2. Klasifikasi Prosedur Pengklasteran
Sumber : Supranti, 2004

Selanjutnya kita bahas secara singkat masing-masing prosedur :
1. Klaster Hirarki
Diawali dengan pengelompokkan dua atau lebih objek yang memiliki kesamaan paling dekat. Selanjutnya masing-masing kelompok lakukan lagi pengelompokkan yang memiliki kesamaan paling dekat, demikian seterusnya hingga tidak ada yang mirip. Metode ini terlihat seperti akar pohon. Biasanya menggunakan dendogram dalam membantu menjelaskan proses hirarkinya.

Metode klaster hirarki terbagi atas dua yaitu :
a. Agglomerative = pemusatan --> setiap objek dianggap sebuah klaster, lalu cari yang mirip dan digabungkan menjadi klaster baru, dst.
b. Divisive = penyebaran --> sebuah klaster besar yang terdiri dari keseluruhan objek, lalu ketidakmiripan objek yang paling tinggi dipisahkan, dst.

2. Klaster Non-Hirarki
Diawali dengan menentukan jumlah klaster yang diinginkan apakah dua, tiga, dst. Selanjutnya proses klaster dilakukan tanpa mengikuti proses hirarki yang biasa disebut juga K-Means Cluster. Langkah-langkahnya :
a.   Memilih klaster pusat
b.   Semua objek dalam jarak tertentu ditempatkan pada klaster yang terbentuk.
c. Memilih klaster selanjutnya dan menempatkan kembali objek sampai objek semuanya ditempatkan.

Beberapa istilah jenis-jenis analisis klaster :
Single Linkage : Didasarkan pada jarak terkecil, jika jaraknya berdekatan maka akan menjadi satu klaster.
Complete Linkage : Didasarkan pada jarak terjauh, jika jaraknya berjauhan maka akan mejadi beda klaster.
Average Linkage : Didasarkan pada rata-rata jarak seluruh individu dalam klaster dengan jarak seluruh individu dalam klaster yang lain.
Ward's Methods : Didasarkan pada jumlah Sum of Square dua klaster pada masing-masing variabel
Sequential Tresholds Methods : Diawali dengan pemilihan satu klaster, kemudian penempatan objek dengan jarak tertentu, lalu lanjut dengan penempatan objek jarak tertentu lainnya, dan seterusnya.
Parallel Treshold Methods : Diawali dengan memilih sejumlah klaster secara bersamaan dan menempattkan objek ke dalamnya. Jika ada yang tidak bisa ditempatkan, maka objek itu dibiarkan saja.
Optimization Methods : Menempati objek dengan optimal yaitu memungkinkan kembali objek untuk ditempatkan.

Langkah analisis klaster lainnya yaitu interpretasi hasil maksudnya adalah memberi nama spesifik untuk menggambarkan isi klaster. Dalam melakukan analisis klaster diperlukan uji asumsi yaitu sampel benar-benar mewakili populasi dan uji multikolinearitas.


by MEYF



Jumat, 24 April 2020

ANGKA INDEKS

Angka indeks digunakan untuk mengukur secara kuantitatif terjadinya perubahan dalam dua waktu yang berbeda. Jika nilai angka indeks lebih dari 100 persen maka indeks dikatakan naik atau keadaan dikatakan mengalami peningkatan dibandingkan tahun dasar. Jika nilai angka indeks kurang dari 100% maka indeks dikatakan turun atau keadaan dikatakan mengalami penurunan dibandingkan tahun dasar. Berikut akan kita lihat video menghitung angka indeks.




BY MEYF

Rabu, 22 April 2020

MEMBUAT TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI

Berikut ini kita bisa membahas bagaimana cara menyusun tabel distribusi frekuensi dari sekelompok data. Bisa ditonton dan dipelajari melalui Youtube Channel saya berikut ini :



by MEYF

Selasa, 14 April 2020

PENDAHULUAN ANALISIS CLUSTER

Tujuan analisis ini adalah untuk mengelompokkan objek ke dalam kelompok yang sama berdasarkan sifat kemiripan atau ketidakmiripan antar objek. Lain halnya dengan analisis faktor yaitu mengelompokkan variabel yang saling berkorelasi. Ketidakmiripan objek diukur berdasarkan jarak misalnya menggunakan jarak  Euclid, dll.
Variabel yang digunakan didasarkan pada hasil penelitian sebelumnya, teori, hipotesis yang sudah diuji atau pertimbangan dari peneliti yang senior (berpengalaman).

Metode analisa kluster terdiri dari :
1. Metode grafik
Metode grafik adalah metode yang sederhana dalam mengelompokkan responden. Didasarkan kemiripan arah grafik yang sama. Metode grafik ini efektif untuk data yang sedikit.

2. Metode berhirarki
Metode ini digunakan bila banyaknya kelompok yang akan dibentuk belum diketahui sebelumnya dan jumlah objek amat relatif kecil. Pembentukan kluster didasarkan pada kuat tidaknya hubungan antar objek.

3. Metode tak berhirarki
Metode ini disebut juga K-Meana Cluster. Metode ini lebih cepat dibandingkan metodr hirarki dan lebih menguntungkan jika jumlah objek/kasus atau observasi besar sekali (sampel besar)

Namun metode hirarki dan non hirarki disarankan dipergunakan secara berdampingan.